MobilKomersial.com – Bosch sebagai penyuplai komponen otomotif terbesar di dunia telah memperluas portofolio produknya dengan komponen untuk sistem tangki hidrogen seperti katup tangki atau pengatur tekanan.
Bekerjasama dengan salah satu spesialis terkemuka dunia dalam komponen untuk solusi penyimpanan hidrogen, OMB Saleri, Bosch mengharapkan bahwa pada tahun 2030, sekitar satu dari delapan kendaraan komersial yang baru terdaftar di seluruh dunia akan didukung oleh sel bahan bakar hidrogen.
Bosch dan OMB Saleri berharap bahwa kemitraan yang mereka lakukan sekarang untuk komponen sistem pengisian bahan bakar hidrogen akan memperluas posisi pasar mereka di sektor hidrogen.
Baca Juga: Berikut Sederet Keunggulan Kampas Rem Bosch
Melansir laman resmi Bosch, Dr. Uwe Gackstatter selaku Presiden Divisi Bosch Powertrain Solutions mengatakan bahwa dalam upaya untuk mencapai netralitas iklim, hidrogen akan menjadi blok bangunan penting dalam campuran powertrain masa depan.
“Bersama OMB Saleri, kami membuat komponen tangki H2 dan siap untuk diproduksi,” ungkapnya, Sabtu (27/11/2021).
Kolaborasi Bosch dengan OMB Saleri mencakup perjanjian lisensi dan rekayasa untuk beberapa produk yang berkaitan dengan solusi penyimpanan hidrogen pada tekanan 350 bar dan 700 bar.
Tujuan kedua perusahaan tersebut adalah untuk meningkatkan skala ekonomi dan menawarkan komponen untuk solusi pengisian bahan bakar hidrogen dengan harga yang kompetitif.
Berkat kemitraannya OMB Saleri, pihak Bosch mengaku akan mendapat manfaat dari keahlian teknik, infrastruktur pengujian hidrogen dan stasiun pengujian modern, serta komponen yang telah membuktikan nilainya dalam aplikasi awal.
Baca Juga: Bosch Luncurkan Filter Kabin Aeristo Premium, Bisa Serap Partikel Udara Berbahaya
“Sebagai imbalannya, Bosch akan menyumbangkan pengalamannya dalam komersialisasi produk inovatif serta pengembangan global dan jaringan manufaktur dalam volume besar,” tutur Gackstatter.
Selain itu, Bosch juga telah melakukan investasi awal yang cukup besar di bidang hidrogen. Dari tahun 2021 hingga 2024, perusahaan berencana untuk menginvestasikan sekitar 600 juta Euro (Rp9,7 triliun) untuk aplikasi sel bahan bakar seluler dan 400 juta Euro (Rp6,5 triliun) untuk aplikasi stasioner pembangkit listrik dan panas.
Portofolio untuk kendaraan berkisar dari sensor individual hingga komponen inti seperti kompresor udara listrik dan cerobong hingga modul sel bahan bakar yang lengkap.