MobilKomersial.com – Selain terkenal dalam memproduksi kendaraan komersial dan truk heavy duty. Isuzu dikenal dalam membuat mesin diesel yang andal, tangguh, hemat bahan bakar dan pabrikan otomotif asal Jepang ini, sebagai pioner dalam pemakaian teknologi common-rail.
Dibalik itu semua, pastinya pabrikan telah memperhitungkan banyak hal demi tercapainya keseimbangan sempurna antara daya dan keandalan sebuah mesin, terutama saat Isuzu membuat perangkat lunak Electric Control Unit (ECU) untuk diesel common-rail (CRD) baru.
Baca Juga : Isuzu Jual 13.670 Unit Kendaraan Sepanjang Semester 1 2021
Dilansir dari laman resminya, Chief Engineer Isuzu Motors Limited’s PT Product Planning & Engineering Dept., Iwao Sasaki mengatakan, mesin-mesin Isuzu direkayasa untuk menghasilkan tenaga dan tendangan torsi yang cukup (tidak berlebihan) agar tekanan mesin tidak terlampau tinggi. Tujuannya untuk mengurangi keausan engine dan meningkatkan umur komponen.
“Keandalan ditentukan dengan menciptakan campuran bahan bakar / udara yang optimal dan memastikan bahwa panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran adalah konstan dan juga disemprotkan secara seragam,” paparnya pada Jum’at (08/10/2021).
Menurutnya, upaya desain mesin yang dilakukan Isuzu, ditujukan untuk menghasilkan torsi maksimum pada putaran mesin rendah – di bawah 2.000 rpm – karena pada kecepatan tersebut, konsumsi bahan bakar paling ekonomis dan karakteristik respons mesin dianggap positif yaitu memiliki daya tarik (pulling power) yang bagus.
Sementara itu, pengembangan mesin diesel bagi Isuzu merupakan evolusi konstan seperti mesin diesel 4JJ1, yang menggerakkan Isuzu D-MAX dan MU-X. Jantung mekanis yang tersemat pernah diuji dengan ketat sejauh empat juta kilometer.
“Isuzu bekerja tanpa lelah untuk lebih meningkatkan mesin dieselnya. Racikan tersebut dilakukan untuk menghasilkan output dan daya tahan yang lebih tinggi, sambil mempertahankan efisiensi termal terdepan di kelas mesin diesel 3-liter. Pada saat yang sama, perusahaan menuangkan energinya ke dalam proses R&D mesin diesel yang bersih dengan tujuan mengurangi emisi partikulat (PM) dan nitrogen oksida (NOx).” jelasnya.
Baca Juga : Senjata Isuzu Indonesia Menyambut Regulasi Truk Zero ODOL pada 2023
Namun di luar itu semua, kontaminasi bahan bakar adalah salah satu musuh terbesar dari mesin common-rail. Kemudian penggunaan bahan bakar berkualitas buruk pun akan memiliki efek negatif pada sistem bahan bakar CRD. Filter bahan bakar dan pemisah air tidak dapat menghapus semua jejak air, terutama sekali campuran bahan bakar dan air menjadi teremulsi.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Isuzu sudah memiliki jawaban saat membangun mesinnya agar kuat melawan kerusakan seperti itu.
“Pertama, kami mengadopsi filter bahan bakar terbaik, yang memiliki efisiensi filtrasi untuk memisahkan air. Kedua, kami memasang filter yang sudah sepaket dengan sistem alarm berbasis sensor level air. Selain itu, injektor bahan bakar juga disusun dengan lapisan khusus, yang melindungi terhadap zat asing,” pungkas Sasaki.