Jakarta, Mobilkomersial.com – Kementerian Perhubungan (Menhub) meresmikan Integrasi Transportasi Jabodetabek di Stasiun Tebet pada Rabu (29/9/2021). Hal ini diharapkan akan meningkatkan konektivitas antarmoda di wilayah Jakarta dan daerah sekitarnya seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Acara ini dihadiri oleh pejabat negara seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Kepala BPTJ Polana B Pamersti, Dirut PT.KAI Didiek Hartantyo, Dirut PT MRT Jakarta (Perseroda) Wiliam Sabandar, dan Dirut Utama PT. MITJ Tuhiyat.
Menhub mengatakan konsep transportasi ini adalah konektivitas antarmoda. Di Jabodetabek ada Kereta Rel Listrik (KRL), Bus Rapid Transit (BRT), Mass Rapid Transit (MRT), dan kendaraan yang lebih kecil seperti sepeda motor dan lainnya sebagainya.
Baca juga: PPKM Diperpanjang Hingga 23 Agustus 2021, Kemenhub: Aturan Perjalanan Tidak Berubah
Konektivitas tersebut bisa dilaksanakan melalui konsep Transit Oriented Development (TOD) atau sebuah pola pembangunan tata kota yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal
Pada acara tersebut, Menhub juga mengapresiasi empat kegiatan dalam upaya mengintegrasikan transportasi massal di Jabodetabek.
Pertama, pencanangan kartu dan aplikasi JakLingko sebagai pertiketan dan tarif terintegrasi di sejumlah transportasi massal yakni: KRL, MRT, Transjakarta, LRT Jakarta dan transportasi lainnya.
Kedua, rencana pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) yang menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek dengan Stasiun Sudirman.
Baca juga: Kemenhub Selenggarakan Vaksinasi di Terminal Jatijajar, Depok
Selanjutnya, ketiga, peresmian penataan kawasan stasiun tahap dua yakni Stasiun Tebet dan Sudirman. Kemudian yang terakhir, penandatanganan dokumen integrasi transportasi Jabodetabek antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT. MRT Jakarta (Perseroda).
Pada akhir kesempatan, Menhub mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan antara Kemenhub, KemenBUMN, Pemprov DKI Jakarta, BUMN, BUMD, dan pihak terkait lainnya dalam upaya bersama membangun transportasi massal di Jabodetabek yang terintegrasi.
Dengan adanya integrasi, perpindahan antar moda transportasi tersebut dapat menjadi lebih mudah, cepat, aman dan nyaman. Masyarakat dapat lebih memilih untuk menggunaakan angkutan umum dibanding menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini Ini dapat membantu mengurangi kemacetan dan mengurangi polusi udara.