Jakarta, MobilKomersial.com – Jaguar Land Rover (JLR) secara resmi kalah banding di pengadilan Inggris, untuk mengamankan hak paten dari desain bodi Defender 4×4 lawasnya, yang akhirnya jatuh ke perusahaan kimia Ineos yang memproduksi Grenadier.
Ineos juga belum lama ini telah memperkenalkan Grenadier di Indonesia, meski hanya sebatas eksteriornya saja, tapi sedikit tersirat bahwa mereka berencana untuk menjualnya di pasar otomotif Indonesia.
JLR yang mencoba mempertahankan nama besar Defender dan eksteriornya selama 4 tahun, harus kalah untuk pertama kalinya pada 2019 dari pemilik merek Ineos yakni Jim Ratcliffe, lalu kasus dibubarkan dengan kemenangan untuk Ineos di pengadilan tinggi.
Pihak JLR sendiri juga menyampaikan ungkapan kekecewaan, atas kekalahan yang dialaminya.
“Land Rover Defender adalah kendaraan ikonik di masa lampau, sekarang dan masa depan. Desain uniknya pasti dikenali secara mudah dan mewakili merek Land Rover di seluruh dunia,” ujarnya dalam pernyataan tertulis.
Baca juga : Ineos Automotive Ungkap Desain Grenadier, SUV 4X4 yang Mirip Land Rover Defender
Hakim menilai JLR tak memiliki kekuatan melindungi desainnya menjadi sebuah hak paten. Meski ia menilai sebagian penggemar otomotif pasti paham perbedaan di kedua desainnya, namun hal tersebut tak berarti apa-apa untuk mayoritas konsumennya.
Ineos menganggap desain Defender tak mewakili banyak hal seperti asal muasal JLR. Rencananya Grenadier bakal dipasarkan pada tahun 2021, namun masih belum jelas apakah merek tersebut bakal di produksi di Portugal atau diselesaikan di Inggris.
Bahkan diketahui sebelumnya Ineos membeli pabrik Daimler di Hambach, Prancis dan memindahkan operasinya di sana.
(Denny)