Jakarta, MobilKomersial.com – Pandemi covid-19 terus bergulir di Indonesia, dengan jumlah korban yang terus bertambah setiap harinya. Beberapa tindakan pencegahan telah dilakukan oleh pemerintah, namun dampaknya juga membuat banyak industri mengalami kesulitan bergerak bahkan lumpuh.
Salah satu yang menjadi korban adalah sektor transportasi. Beberapa minggu belakangan, sektor transportasi, terutama bus AKAP masih berusaha hidup, meskipun hanya dengan setengah nyawa. Pembatasan penumpang selama PSBB yang membuat daya tampung penumpang hanya 50 persen, harus dijalankan.
Namun sejak diberlakukan larangan mudik, hal tersebut memukul para pengusaha bus AKAP, hingga akhirnya memutuskan untuk menghentikan total operasionalnya. Terhitung, lebih dari 70 Perusahaan Otobus harus berhenti beroperasi sejak larangan mudik diberlakukan, atau sejak 24 April lalu.
Baca Juga : Terminal Pulo Gebang dan Kampung Rambutan Hentikan Layanan Bus AKAP
Pengamat transportasi yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno lewat pernyataan yang diterima MobilKomersial.com memaparkan, data produksi sektor transportasi yang dikumpulkan Kementerian Perhubungan, menunjukkan di masa pandemi covid-19 selama Februari – Maret 2020 mengalami penurunan untuk semua moda transportasi umum.
“Untuk angkutan jalan, data dari terminal penumpang bus seluruh Indonesia ada penurunan keberangkatan sebesar 17,24 persen dan kedatangan 22,04 persen,” sebut Djoko.
Terjadi penurunan Bus pada terminal seluruh Indonesia di Bulan Maret (setelah kasus Covid-19 pertama) dibandingkan pada bulan Februari sebesar 246.785 unit bus atau 18,35 persen.
Jumlah penumpang bus juga mengalami penurunan di Bulan Maret (setelah kasus Covid-19 pertama) dibandingkan dengan Bulan Februari sebesar 1.885.943 orang atau 19,57 persen.