MobilKomersial.com – Kemegahan Terminal Terpadu Pulo Gebang nyatanya tidak seindah gelarnya yang menjadi terminal terbesar se Asia Tenggara. Banyak keluhan terhadap pengelola terminal.
Terminal Bus Terpadu Sentra Timur Pulo Gebang adalah salah satu terminal bus tipe A yang terletak di Cakung, Jakarta Timur yang diresmikan pada 28 Desember 2016.
Terminal ini dibangun untuk menggantikan fungsi Terminal Pulo Gadung yang sudah tidak layak serta menghilangkan terminal bayangan di Jakarta yang selama ini menjadi penyebab kemacetan, serta menyediakan fasilitas transportasi yang nyaman, aman, dan aksesibel.
Mulai akhir Januari 2017, seluruh bus Antar Kota Antar Provinsi (kecuali tujuan Jawa Barat) diwajibkan masuk ke Terminal Pulo Gebang untuk aktivitas naik dan turun penumpang.
Namun rupanya, migrasi yang dilakukan oleh Perusahaan Otobus (PO) tidak semanis dengan yang diharapkan. Saat tim MobilKomersial.com bertanya kebeberapa PO Bus AKAP di Terminal Pulo Gebang(16/5), ternyata banyak keluhan dari mereka mengenai penurunan omzet.
Seperti salah satu agen PO mengatakan, “semenjak pindah ke Terminal Pulo Gebang terasa sekali perbedaannya dari penjualan tiket, turun drastis. Dulu pas di terminal Pulo Gadung kita bisa memerangkatkan 50 unit dalam 24 jam. Disini paling banyak 8 unit. Selain itu, faktor lokasi terminal yang agak susah diakses bikin orang memilih naik lewat agen.”
“Kita juga udah minta kepada pihak pengelola dan pemerintah kota untuk memberikan solusi, setidaknya menutup pangkalan-pangkalan yang ada dipingir jalan. Karena itu juga janji awalnya pada saat mengajak kita pindah dari Pulo Gadung kesini, tapi ga ada tanggapan,” ujarnya.