MobilKomersial.com – Saat ini industri otomotif di dunia telah memasuki era kendaraan ramah lingkungan. Tak hanya kendaraan penumpang, segmen kendaraan komersial sepert truk dan bus pun turut menempati sektor elektrifikasi untuk mendorong masa depan netral karbon (CO2).
Seperti yang telah dilakukan oleh Daimler Truck yang dengan jelas telah menetapkan arah strategisnya dan secara konsisten mengejar strategi jalur ganda dalam elektrifikasi portofolionya dengan penggerak baterai-listrik dan berbasis hidrogen.
Baca Juga: Ukir Sejarah Baru, Freightliner eCascadia Jadi Truk Listrik Pertama Tim Nascar Penske
Kendaraan berbasis hidrogen dapat menjadi solusi yang lebih baik terutama untuk aplikasi yang fleksibel dan menuntut di segmen penting transportasi tugas berat dan aplikasi jarak jauh.
Sedangkan untuk truk listrik, hal yang sama berlaku untuk truk konvensional. Ketika memilih kendaraan operasional, perusahaan transportasi harus membuat keputusan pembelian yang rasional berdasarkan total biaya kepemilikan dengan kesesuaian truk untuk penggunaan sehari-hari.
Untuk itu, Daimler Truck akan terus menawarkan solusi kendaraan yang optimal kepada pelanggannya untuk berbagai aplikasi.
Dr. Andreas Gorbach selaku Anggota Dewan Manajemen Daimler Truck AG, Head of Truck Technology mengatakan bahwa sebagai salah satu produsen kendaraan komersial terbesar di dunia, kami berkomitmen pada Perjanjian Iklim Paris dengan ambisinya untuk menawarkan kendaraan baru yang netral karbon dalam menjalankan operasi di pasar inti global pada tahun 2039.
“Oleh karena itu, kami akan menawarkan kepada pelanggan kami solusi nol-emisi yang dibuat khusus untuk setiap tugas transportasi. Dengan penarik yang sangat besar dari banyak mitra dari industri dan politik, kami akan berhasil mendapatkan kedua teknologi di jalan,” ucap Gorbach.
Baca Juga: Daimler Truck Akan Bangun Jaringan Pengisian Daya Truk Listrik dan Hidrogen
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa perusahaannya akan selalu mendiskusikan untuk membahas sebagian aspek dari teknologi penggerak alternatif yang berbeda seperti efisiensi energi.
Faktanya, lanjut Gorbach, efisiensi energi lebih tinggi dengan penggerak baterai-listrik dibandingkan dengan penggerak berbasis hidrogen, tetapi gambaran besarnya sering dilupakan.
“Selain efisiensi energi, ketersediaan infrastruktur yang sesuai dan ketersediaan energi hijau yang memadai sangat menentukan keberhasilan konversi ke teknologi tanpa emisi. Kami yakin bahwa kebutuhan energi ini dapat dipenuhi dengan cepat dan hemat biaya dengan kedua teknologi tersebut,” jelasnya.
Baca Juga: Daimler Truck Umumkan Total Penjualan Grupnya Tembus 455.000 Unit di Tahun 2021
Menurutnya, di masa depan, hampir tidak ada negara di dunia yang dapat mandiri dalam hal energi hijau dengan harga yang kompetitif. Mereka harus terlibat dalam perdagangan global dengan sumber energi netral CO2.
“Hidrogen hijau akan memainkan peran sentral di sini. Kami menganggap itu akan diperdagangkan dengan harga yang sangat menarik di masa depan. Kami juga melihat keuntungan dalam hal biaya dan kelayakan teknis infrastruktur hidrogen, serta jangkauan yang lebih besar, fleksibilitas dan waktu pengisian bahan bakar yang lebih singkat bagi pelanggan,” paparnya.
“Oleh karena itu, truk hidrogen dapat menjadi pilihan yang layak bagi pelanggan kami, terutama dalam operasi jarak jauh yang berat dan terutama dalam hal total biaya kepemilikan,” tambah Dr. Andreas Gorbach.
Baca Juga: Gandeng BP, Daimler Truck Percepat Penyebaran Infrastruktur dan Truk Hidrogen di Inggris
Komitmen Komprehensif untuk Hidrogen
Dengan Linde, Daimler Truck telah mengembangkan generasi berikutnya dari teknologi pengisian bahan bakar hidrogen cair untuk truk sel bahan bakar selama beberapa waktu.
Dengan kerja sama ini, para mitra bertujuan untuk membuat pengisian hidrogen semudah dan sepraktis mungkin. Di bidang infrastruktur untuk stasiun pengisian hidrogen di sepanjang rute transportasi penting di Eropa, Daimler Truck berencana bekerja sama dengan perusahaan Shell, BP dan TotalEnergies.
Selain itu, Daimler Truck, IVECO, Linde, OMV, Shell, TotalEnergies, dan Volvo Group telah berkomitmen untuk bekerja sama membantu menciptakan kondisi untuk peluncuran pasar massal truk hidrogen di Eropa sebagai bagian dari H2Accelerate (H2A).
Baca Juga: Tiga Pabrikan Truk Raksasa Eropa Bangun Jaringan Pengisian Daya Listrik Tahun Depan
Joint Venture CellCentric dengan Volvo Group
Bersama dengan Grup Volvo, Daimler Truck berkomitmen untuk sel bahan bakar berbasis hidrogen. Kedua perusahaan mendirikan usaha patungan CellCentric mereka pada tahun 2021.
Tujuan CellCentric adalah menjadi salah satu produsen sistem sel bahan bakar terkemuka di dunia. Untuk itu, perseroan berencana mendirikan salah satu fasilitas produksi seri terbesar di Eropa mulai tahun 2025.