Jakarta, MobilKomersial.com – PT Jasa Marga (Persero) bersama kelompok kerjanya PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), pasang patok trase pada pembangunan proyek jalan tol Yogyakarta-Bawen, di Desa Banyurejo, Sleman, Yogyakarta, Selasa (19/01/2021).
Pemasangan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian pengusahaan tol pada 13 November 2020 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah serta tindak lanjut dari keluarnya Izin Pengadaan Lahan (IPL) pada 21 Desember 2020.
Rencananya, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen akan memiliki panjang total 75,82 km dengan nilai investasi sebesar Rp14,26 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun. Jalan tol ini akan melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Tengah sepanjang 67,05 Km dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 8,77 Km, yang terdiri 6 Seksi yaitu:
1. Yogyakarta – SS Banyurejo (8,25 Km)
2. SS Banyurejo – SS Borobudur (15,26 Km)
3. SS Borobudur – SS Magelang (8,08 Km)
4. SS Magelang – SS Temanggung (16,64 Km)
5. SS Temanggung – SS Ambarawa (22,56 Km)
6. SS Ambarawa – Interchange (IC) Bawen (5,21 Km).
Baca juga: Mulai 17 Januari 2021, Jasa Marga Terapkan Penyesuaian Tarif di 6 Ruas Jalan Tol
Dikutip dari laman resmi Jasa Marga, Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen Mirza Nurul menyampaikan bahwa setelah pemasangan patok akan dilaksanakan pembebasan tanah yang direncanakan akan dimulai pada Mei 2021.
“Dalam rangka percepatan pengadaan tanah, PT JJB selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) beserta stakeholder terkait, seperti kontraktor pembangunan jalan tol membantu Pemerintah dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk melakukan koordinasi dan mengawal kelancaran pembebasan tanah dengan masyarakat dan pemilik. Kami targetkan, konstruksi Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dapat dimulai pada Agustus 2021,” jelas Mirza.
Di kesempatan yang sama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X berharap pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Bawen dapat berlangsung dengan baik.
“Dengan adanya jalan tol ini, tentunya diharapkan dapat bermanfaat untuk masyarakat Yogya khususnya sebagai kota Pariwisata. Ke depannya, proses pembebasan lahan juga diharapkan dapat berjalan dengan baik serta harus disosialisasikan sebagaimana mestinya,” ujar Sri Sultan Hamengku Buwono X.
(Denny)