Salah satu cara untuk menjaga keawetan usia ban adalah dengan menerapkan gaya mengemudi eco-driving, dimana pengemudi menghindari gaya mengemudi agresif seperti menikung tajam, akselerasi cepat yang dilakukan secara mendadak, atau bahkan pengereman mendadak.
Bila pengguna kendaraan hendak mengganti ban, penting pula untuk memperhatikan tahun produksi ban. Sebab ban dengan tahun produksi yang lebih baru tentu akan lebih tangguh, sedangkan ban yang sudah lama diproduksi daya tahannya cenderung akan berkurang.
Baca Juga: 6 Hal Yang Dapat Mengelola Stres Saat Mengemudi Truk
Untuk itulah para pemilik kendaraan disarankan untuk mengecek tanggal produksi ban, dimana pengguna kendaraan dapat melihat empat angka paling kanan dari nomor kode ban yang menampilkan informasi minggu dan tahun ban tersebut diproduksi.
3. Cek Tingkat Keausan Ban
Setelah kendaraan digunakan dalam perjalan jauh, penting bagi pemilik kendaraan untuk meluangkan waktu mengecek tingkat keausan pada ban mobil yang dapat dilakukan secara mandiri dengan cara melihat indikator keausan tapak ban berbentuk segitiga pada dinding ban.
Indikator ini akan menjadi parameter untuk menunjukkan ketebalan ban masih dalam kondisi aman untuk digunakan atau lebih dari 1,6 mm. Ketika memeriksa keausan ban, pemilik kendaraan dapat memperhatikan tingkat keausan pada tiga titik indikator yang tersebar di tiga sisi ban.
Tingkat keausan yang berbeda pada setiap sisi ban ini lumrah terjadi, terutama pada saat adanya perbedaan keseimbangan dinamis dan statis pada ban sehingga mengakibatkan hanya salah satu sisi yang cenderung lebih dominan bergesekan dengan permukaan jalan.
Baca Juga: Faktor yang Menyebabkan Mobil Kehilangan Tenaga Saat Mesin Panas
Selain mengecek ketebalan tapak ban, bagian sisi ban (sidewall) juga perlu diperiksa dari kondisi lain seperti keretakan, benjolan, atau robek akibat dinding tipis yang terkena gesekan, maka segera konsultasikan dengan bengkel resmi agar mendapat penanganan yang tepat.
Saat melakukan perjalanan jauh seperti berlibur ke kampung halaman atau daerah wisata yang diimpikan menggunakan mobil, mengecek tekanan angin ban merupakan hal yang krusial untuk dilakukan sebelum dan sesudah perjalanan.
4. Pastikan Tekanan Angin Ban Sesuai
Tekanan angin yang sesuai tak hanya meningkatkan kenyamanan berkendara, tetapi juga menjaga keawetan ban, memastikan keselamatan berkendara serta memastikan distribusi paparan permukaan ban dengan jalan seimbang sehingga keseimbangan kendaraan juga terjaga.
Untuk mengetahui spesifikasi tekanan angin yang sesuai pada ban baik ban depan maupun ban belakang pada kendaraan, pengguna kendaraan dapat melihatnya pada label informasi yang biasanya terdapat pada pilar pintu pengemudi bagian bawah.
Baca Juga: Rem Mobil Terasa Berat?, Bubut Disk Brake di Fast n Frugal Lebih Efisien dan Presisi
Seperti diketahui, label informasi itu sendiri juga bermanfaat guna menunjukkan spesifikasi tekanan ban yang dianjurkan oleh pabrikan menyesuaikan beban kendaraan seperti jumlah penumpang dan barang bawaan yang dimuat ke dalam kendaraan.
5. Rotasi Ban
Setelah melakukan perjalanan jauh, maka pengguna kendaraan juga dianjurkan untuk melakukan rotasi pada ban kendaraannya. Hal ini dianjurkan agar menghindari terjadinya keausan ban yang tidak merata, serta menjaga keawetan masa pakai ban.
Dalam penggunaan sehari-hari khususnya pada mobil two wheel drive, setiap ban akan terpapar dengan medan dan beban yang cenderung berbeda. Untuk melakukan rotasi ban, pengguna kendaraan dapat melakukannya di Bengkel Resmi setiap 10.000 km.
Baca Juga: Simak Tips Netralkan Suhu Kabin Mobil Ketika Berkendara di Cuaca Panas ala Suzuki