Mobilkomersial.com — Salah satu cara merawat mesin mobil kesayangan tentunya dengan rutin melakukan penggantian pelumas atau oli. Namun, seringkali pemilik mobil dihadapkan pada penggunaan engine flush ketika mengganti oli mesin yang lamanya.
Seiring pemakaian pastinya kondisi mesin mobil akan terbentuk deposit kotoran akibat dari oksidasi pada oli yang terjadi di ruang bakar. Oksidasi inilah yang membuat tingkat penguapan oli jadi tinggi dan kemudian terbakar akibat suhu mesin, sehingga timbul deposit.
Baca Juga: Tuang Engine Flush Sebelum Ganti Oli, Mesin Bersih Siap Ngegas!
Sejatinya, engine flush merupakan cairan atau chemical yang dapat berfungsi untuk merontokkan deposit atau endapan dan kerak-kerak oli yang menempel pada bagian ruang mesin yang dapat mempengaruhi kinerja dan performa mesin kendaraan.
“Cairan engine flush ini akan membersihkan kerak yang tertinggal pada ruang mesin dan menjaga kinerja mesin untuk tidak terganggu dengan endapan serta kerak yang ada di bagian mesin,” ucap Arief Hidayat, CEO & Founder PT Welty Indah Perkasa (Wealthy Group), baru-baru ini.
Lebih lanjut, Arief juga mengatakan bahwa tidak hanya dapat menyebabkan kerusakan, kotoran dan kerak oli yang menumpuk di ruang mesin dapat menyebabkan kerusakan oli dan peningkatan viskositas yang hasilnya membuat mobil lebih boros bahan bakar.
“Oli dengan viskositas yang lebih tinggi akan membutuhkan lebih banyak energi untuk bersirkulasi ke seluruh mesin. Inilah yang menyebabkan mobil menjadi boros bahan bakar. Dengan engine flush akan membuat mobil lebih hemat bahan bakar,” tegasnya.
Baca Juga: Simak!, Formula Pada Engine Flush Ini Juga Bikin Bahan Bakar Lebih Hemat
Itu sebabnya, Pria penyandang gelar Master di bidang Teknik Industri Otomotif menyarankan untuk rutin menggunakan cairan engine flush ketika mengganti oli mesin secara berkala, agar kondisi di dalam mesin tetap bersih dan optimal.
“Ketika oli lama sudah mengental itu tandanya butuh cairan engine flush untuk membersihkan sisa-sisa oli lama yang mengendap di dalam mesin. Untuk hasil terbaik, lakukan engine flush setiap interval ganti oli rutin pada 10 ribu km agar mesin awet dan terawat,” terangnya.
Cara penggunaan engine flush juga terbilang cukup mudah dan dapat dilakukan dengan cepat. Ketika ingin mengganti oli mesin, masukkan terlebih dahulu cairan engine flush ke dalam lubang pengisian oli.
Lalu nyalakan mesin sekitar 10-15 menit agar cairan engine flush dapat bekerja dengan maksimal bersamaan dengan oli lama. Pada saat inilah cairan engine flush akan merontokkan dan membersihkan kotoran yang menempel pada bagian mesin mobil.
Baca Juga: Bos Wealthy Ungkap Cara Memilih Oli yang Tepat untuk Kendaraan
Setelah proses flushing sudah dilakukan, buang oli bekas pada mesin hingga tetes terakhir beserta filter olinya. Alhasil, kotoran oli pada mesin mobil pun kini sudah luruh dan aman untuk mengganti oli yang baru.
Tapi jangan lupa untuk selalu mengganti filter oli setiap kali melakukan engine flush. Sebab jika tidak, maka oli lama yang bercampur dengan engine flush tidak akan terbuang dan berisiko untuk bercampur dengan oli yang baru nantinya.