Jakarta, MobilKomersial.com – Menjadi pembalap sekarang ini sudah lebih mudah dibandingkan dengan 20 tahun lalu. Rifat Sungkar seorang pembalap reli yang juga brand ambassador Mitsubishi di Indonesia menjelaskan pengalamannya tentang bagaimana menjadi seorang pembalap, terutama pembalap reli.
“Kata orang, jadi pembalap itu biayanya mahal dan hanya khusus untuk orang kaya. Tapi bisa kok jadi pembalap terutama di balap reli dengan biaya yang cukup terjangkau,” ujar Rifat berbagi pengalamannya sebagai pembalap reli profesional.
Rifat memang terlahir dari keluarga pembalap reli, dengan sang ayah Helmy Sungkar dan ibu Ria Sungkar yang melegenda di ajang balap reli Indonesia. Tapi jalan dirinya menjadi pembalap reli seperti sekarang ini terbilang tidak mudah.
“Orang tua saya memang punya akses ke balap reli, mobil balap punya, relasi juga banyak, tapi saya sendiri harus berusaha dari bawah dan harus berjuang sendiri. Buktinya saya pertama kali ikut balap gokart hanya diberi modal rangka saja. Untuk mesin, ban, dan lainnya saya harus beli sendiri. Itu kira-kira saat saya berumur 10 tahun,” bebernya.
Baca juga : Rifat Sungkar Sulap Kabin Mitsubishi Xpander Layaknya Area Kamping
Nah, kalau Anda ingin anaknya menjadi pembalap reli menurut Rifat bisa dimulai dari ikut balapan di gokart. Karena gokart ini punya standar supaya bisa lancar mengendarai mobil balap lain seperti reli atau bahkan balapan single seater.
“Kalau mau jadi pembalap, tidak mesti mulai dari reli. Memupuk semuanya bisa dari gokart dulu jangan tiba-tiba reli. Karena gokart itu basic untuk balapan ke mana saja. Sebab gokart punya satu filosofi, yaitu gas sama rem masing-masing pakai kaki kanan dan kaki kiri,” ujar Rifat.
Belajar menjadi pembalap melalui gokart tujuannya untuk bisa menguasai teknik. Karena menurut Rifat, gokart itu biasanya memiliki rem hanya di belakang saja. “Jadi ketika melakukan pengereman gokart akan terasa sedikit ke samping, dan itu akan mengajarkan bagaimana teknik untuk bisa balance manuver.”