Jakarta, MobilKomersial.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mendorong transformasi industri bus listrik untuk mendukung era elektrifikasi di Tanah Air.
Pemerintah pun telah mempersiapkan pabrik baterai, penguatan infrastruktur kendaraan berbasis listrik seperti jaringan pengisian daya baterai, dan lain-lain.
Selain itu, saat ini sudah ada tiga perusahaan yang siap memproduksi bus listrik yakni PT Mobil Anak Bangsa (MAB), PT Inka dan PT Kendaraan Listrik Indonesia.
Namun, selama ini bus listrik baru mulai diuji coba untuk armada Transjakarta untuk operasional bus perkotaan saja.
Baca juga : Indonesia Punya 3 Pabrik Bus Listrik, Siap Produksi Ribuan Unit per Tahun
Lantas, akankah Perusahaan Otobus (PO) – khususnya yang melayani jasa angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan pariwisata memakai bus listrik sebagai armadanya?
Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan mengungkapkan bahwa, bus AKAP maupun pariwisata saat ini masih butuh waktu untuk menggunakan bus listrik.
“Masih butuh waktu, menunggu kesiapan dan kepastian berbagai faktor, salah satunya pengisian listriknya,” ujar pria yang akrab disapa Sani kepada MobilKomersial.com, Senin (15/2/2021).
Menurutnya, karena jarak tempuh bus AKAP atau pariwisata yang cukup jauh, kesiapan infrastruktur khususnya stasiun pengisian daya baterai listrik dan kesiapan ketersediaan dayanya itu sangat diperlukan.
“Saat ini bus listrik masih memiliki jarak tempuh yang relatif pendek. Jika saat ingin mengisi daya tidak ada, seperti SPBU yang kehabisan stok bahan bakar minyak (BBM), maka perjalanan akan terganggu. Layanan ke penumpang juga terganggu,” terang Sani.
next–>>